Dalam peringatan Hari Santri Nasional 2020, Sekolah Tinggi Agama Islam Daruttaqwa Gresik (Staida Gresik) bersama Lembaga Baghtsul Masail (LBM) PCNU Gresik, menggelar lomba Musabaqoh Qiroatul Kutub atau lomba membaca kitab kuning virtual.
Ketua Staida Gresik, Ahmad Syifaul Qulub mengatakan, lomba ini digelar secara virtual karena dalam kondisi pandemi Covid-19. Meski begitu, para peserta sangat antusias.
Kegiatan tersebut pula dilakukan sebagai upaya melestarikan metode pengajaran pesantren yang selama ini menjadi kekuatan santri untuk menjaga moralitas dan membentuk mentalitasnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh STAI Daruttaqwa Gresik (@staidagresik) pada
“Metode pembalajaran klasik ala pesantren seperti model membaca kitab kuning tersebut punya nilai filosofi tersendiri yakni  mampu menciptakan pendidikan karakter bagi peserta didik,” katanya, Kamis (22/10/2020).
Pria yang karib disapa Gus Afuk ini menjelaskan, dalam metode membaca kitab kuning ini terdapat pembelajaran cara menghargai orang lain dan menghargai dirinya sendiri.
“Pembalajaran kitab kuning ini bukan hanya kita maknai sebatas pengetahuan dan keterampilan untuk membaca saja. Tapi kita maknai untuk membentuk motorik skill filosofis skill,” terangnya.
Kegiatan itu sendiri dilaksanakan pada 16 Oktober- 18 Oktober dan ditutup 22 Oktober 2020 oleh Rais PBNU KH Miftkhul Akhyar melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming youtube.
Tercatat ada 90 peserta yang mengikuti setingkat SMA  Di Jawa Timur dan sekitarnya. Adapun kitab yang dibaca adalah Fatkhul Qorib karya Syekh Abu Suja’ ulama Timur Tengah.
Ketua Staida Gresik berharap lomba membaca kitab kuning virtual menyambut Hari Santri Nasional 2020 ini mampu menepis pandangan sebagian besar orang. Bahwa pesantren tak melulu mengupas agama, pesantren juga berpicara tentang sosial, politik, kebudayaan. Dan, dalam buku-buku karya ulama timur tengah yang dipelajari di pesantren juga ada nilai kemuamalahan. (*)
Sumber: timesindonesia.co.id