Perkembangan zaman mendorong seluruh sektor untuk terus bergerak maju, tidak terkecuali dunia wisata. Seperti halnya yang dilakukan oleh mahasiswa Institute Agama Islam Daruttaqwa (INSIDA) Gresik.
Mereka menggagas inovasi pengembangan wisata berbasis GEDSI (Gender Equality, Disability, Social Inclusion), yakni destinasi wisata dengan dilengkapi 3 fasilitas baru, meliputi Ruang Laktasi, Parkir Prioritas Difabel dan Sarana Edukasi Ramah Difabel.
“Ruang laktasi disediakan agar ibu menyusui tidak perlu khawatir lagi saay berkunjung ke tempat wisata karena telah memiliki ruang yang aman dan nyaman apabila hendak melakukan kegiatan laktasi,” kata Koordinator Program Kerja Utama Mahasiswa INSIDA Gresik, Shafa usai melaunching program kerja wisata berbasis GEDSI di Eduwisata Lontar Sewu Menganti, Selasa (12/9/2023).
Adapun sarana edukasi ramah difabel, lanjut Shafa, dapat memberikan sebuah edukasi mengenai sejarah dan profil eduwisata lontar sewu dengan dilengkapi barcode yang apabila discan akan menampilkan penjelasan dengan fasilitas audio, video, subtitle atau terjemah, dan juga bahasa isyarat
“Sehingga pengunjung disabilitas bisa menikmati wisata dengan fasilitas yang tersedia,” terangnya.
Sedangkan parkir difabel disediakan dengan harapan dapat mempermudah akses pengunjung disabilitas. Tempat parkir ini dibuat di lokasi yang lebih mudah dijangkau dan dekat dengan loket sesuai standar Kemenpatekraf tentang wisata ramah difabel.
“Tujuan kami adalah memberikan inklusifitas sosial pada wisata lontar sewu sehingga seluruh kalangan dapat dengan nyaman berlibur disini, baik dari rekan difabel, lansia, ibu menyusui, dan seluruh kalangan lainnya. Dari segi ekonomi juga diharapkan dapat meningkatkan dan memperluas sasaran pasar pariwisata,” pungkasnya.
Inovasi pengembangan wisata berbasis GEDSI, sesungguhnya diciptakan oleh para mahasiswa dengan harapan membawa dampak positif, terutama bagi seluruh pengunjung wisata. (Rifqi/Telisik Hati)
Sumber: buminusantaranews.com